01/06/11

Tic Toc Tic Toc: Quarter Life's Tale, Krisis Tengah Baya*

Jakarta. Kapan nikah? Saya benci setiap kali ditanya soal hal itu. Mentang-mentang saya sudah bekerja dan dianggap "cukup umur" untuk menikah lalu harus sekarang? Kalau belum ada pasangan yang tepat bagaimana? Kalau pacar belum mau diajak nikah bagaimana?

Hal tersebut sering sekali saya dengar dari teman-teman perempuan saya. Terutama, mereka yang berusia di atas 25 tahun. Krisis tengah baya, di mana tuntutan keluarga mulai membombardir. Sementara pernikahan itu bukan hal yang kecil bukan? Memilih seseorang untuk Anda habiskan hingga sisa usia nanti.

Kisah itulah yang coba dituangkan penulis muda, Bunga Mega. Dara kelahiran 19 Agustus tersebut memberikan sentuhan tiga tokoh dengan variasi karakter di novel perdananya 'Tic Toc Tic Toc: Quarter Life's Tale'.

Ada Ilyaa si pencari komitmen. Ia jatuh cinta dan mencoba untuk konsisten dengan perasaan tersebut. Segala rasa sakit pun ia terima dan berharap kekasihnya mengajak ia ke pelaminan. Sayang semua harus pupus.

Karakter kedua adalah Donna si tak peduli komitmen. Donna tidak pernah memikirkan soal komitmen sedikit pun atau mungkin ia belum bisa membedakan seperti apa cinta itu. Ia memilih pria berdasarkan mood saja. Bisakah begitu?

Yang terakhir adalah Shiva si takut komitmen. Beberapa laki-laki menghampirinya, tapi Shiva lebih percaya kalau cinta sejatinya akan datang nanti. Seorang pangeran dalam mimpi yang hanya bisa ia lihat punggungnya saja. Pangeran yang selalu menghampirinya dengan kuda putih. Hah? Mungkinkah jadi kenyataan di dunia modern ini?

Ketika perempuan bersahabat ini kemudian harus bersaing dengan jutaan perempuan lajang lainnya untuk mendapatkan pria idamannya. Satu hal yang tidak mungkin memang. Tapi apakah pilihan mereka jadi yang paling tepat?

Dengan gaya bahasa sehari-hari, penulis berusaha menyuguhkan kisah yang sangat realistis namun tidak kaku, juga tidak berlebihan. Ringan dan mungkin saja bisa memberikan pencerahan bagi Anda. Bagi Anda pecinta puisi, penulis pun menyelipkan beberapa frase-frase penyambung cerita di dalamnya.

Bunga Mega sebelumnya pernah menjadi salah satu penulis dalam buku kumpulan cerpen 'Tembang Bukit Kapur'. Kala itu perempuan yang akrab disapa Mega itu menyumbangkan tulisan bertajuk 'Aku Seorang Junkie Kasih Sayang'. Beberapa cerpen miliknya pun sempat dimuat di majalah ibukota.



*repost dari detik.com

5 komentar:

Noni Setianingsih mengatakan...

wooow looks like a good book to read !!! :)

Inez mengatakan...

Aduuuh.. pengeen.. *liat dompet* Ga jadi. =P Saya harus kerjasama sama K*es Plus dulu.. 'kapan2~..'
Tp makasih reviewnya. Ini buku masuk daftar "kudu baca" saya. ;)

Hv a nice day u guys!

sheila mengatakan...

nonni: yes, u're right ;)

inez: trima kasih inez sudah memasukkan dlm list 'kudu baca'. have a nice day for u too ;)

Joshua Wijaya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Joshua Wijaya mengatakan...

woww.., good review!! dapet info darimana nih? lol..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...