“Owalah! Si Elo ternyata doyan nge-chat juga, ya?!” pekik Bu Warno centil lalu menghadang jalan gue dengan berdiri gagah. “Gini-gini, tante ini juga sering chatting lho, El. Malah kadang sampai tengah malam,” jelas Bu Warno padahal tidak ada yang tanya. “Memangnya, nama online Elo siapa, sih? Siapa tahu tante bisa sapa-sapa gitu kalau ketemuan di internet. Kan asyik juga bisa ngobrol-ngobrol sekalian tanya-tanya jadwal senam.”
Hiii.... Belum apa-apa, bulu kaki gue langsung merinding. Tidak pernah terbayang bagaimana rasanya chatting dengan cewek yang ngakunya masih muda, tapi ternyata mami-mami yang suka berpakaian karet ketat warna pink mencolok seperti Bu Warno. Diam-diam, gue meringis cemas. Takuuut….
Elo punya cita-cita luhur, mau jadi playboy yg bukan slebor apalagi tolol. Tapi, namanya juga cita-cita, nggak bakal bisa diraih kalo nggak ada usaha. Langkah awalnya, Elo ikutan chatting di warnet peninggalan alm. bokapnya. Agak ke tengah, Elo mulai nyoba ikutan kursus playboy. Ke atas lagi, Elo nyobain cara supranatural: mandi kembang gula! Kata temennya sih, biar muka Elo yang pahit bisa berubah jadi manis di mata cewek-cewek.
Hiii.... Belum apa-apa, bulu kaki gue langsung merinding. Tidak pernah terbayang bagaimana rasanya chatting dengan cewek yang ngakunya masih muda, tapi ternyata mami-mami yang suka berpakaian karet ketat warna pink mencolok seperti Bu Warno. Diam-diam, gue meringis cemas. Takuuut….
Elo punya cita-cita luhur, mau jadi playboy yg bukan slebor apalagi tolol. Tapi, namanya juga cita-cita, nggak bakal bisa diraih kalo nggak ada usaha. Langkah awalnya, Elo ikutan chatting di warnet peninggalan alm. bokapnya. Agak ke tengah, Elo mulai nyoba ikutan kursus playboy. Ke atas lagi, Elo nyobain cara supranatural: mandi kembang gula! Kata temennya sih, biar muka Elo yang pahit bisa berubah jadi manis di mata cewek-cewek.
Anindita l 13x19, vi+202 l 23.600
Tidak ada komentar:
Posting Komentar