“Maafin aku, Han.”
Han bisu.
“Tadi aku penasaran banget, kamu lagi nulis apa. Nggak taunya…”
“Sekarang kamu pasti menertawaiku.”
“Jadi benar, kamu naksir si Gerandong itu?”
Han mengangguk.
“Di rumah kamu ada cermin, kan?” pelan suara Dodo.
Meski belum mengerti maksud pertanyaan itu, Han mengangguk juga.
“Sesekali, coba kamu berdiri lebih lama di depannya. Lihat ke dalam, dan tanyakan pada hatimu sendiri. Apa pantas kamu jatuh cinta sama dia?” tanya Dodo dengan suara pelan, tidak bermaksud merendahkan Han.
“Maksudmu?”
“Ya, ampun, Han!” cetus Dodo, sedikit emosi, “Kamu nggak ngerti juga, Si Gerandong itu, ketinggian buat kamu. Sampai dunia ini kebalik-balik, dan seluruh cowok di dalamnya musnah kecuali kamu, tetap nggak ada pantas-pantasnya kamu sama dia. Sadar diri, dong!” tembak Dodo, tanpa tedeng aling-aling, apalagi baling-baling.
***
Dendam, itu yang mendasari seluruh perjuangan yang dilakukan Han. Dendam untuk mendapatkan gadis pujaannya. Tapi, apa yang akan dilakukan Han dengan keadaannya yang (emang) mengenaskan: muke gile, body ngepas banget, otak juga nggak encer-encer amat. Novel gokil ini akan mengajak anda berpikir ulang, apakah benar cewek cuma liat cowok dari tampang doank? Trus apa sih tips trik buat ngegaet cewek paling top? Di novel ini jawabannya.
T. Sandi Situmorang l 13x19, iv+124 l 18.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar